Kamis, 04 Juni 2015

Semboyan KampusKu

UNRIYO (Universitas Respati Yogyakarta) memiliki semboyan :

"BRIGHT CAMPUS"

Brilliant (cemerlang)
Reliable (dapat diandalkan)

Independent (mandiri)
G
lorious (mulia)
H
opeful (penuh harapan
Trustworthy (terpercaya)


RESPATI

R ajin
E xploratif
S erius
P enguatan
A ktif
T ime Management
I mpian

Bayi Prematur

Pengertian bayi prematur adalah bayi yang lahir belum waktunya. Bayi yang lahir prematur ini biasanya yang lahir dalam waktu 37 minggu atau kurang dari pada waktunya sehingga bayi prematur itu akan mengakibatkan antara lain ; berat bayi kurang dari semestinya, kulit akan tampak keriput dan berwarna merah, daya hisap lemah sehingga belum bisa menghisap asi, kuku belum melewati ujung jari dan pernapasan lemah, otot-otot lunak. Hal-hal ini yang menyebabkan angka kematian bayi yang lahir prematur cukup tinggi.

Sedangkan bayi yang lahir normal atau tepat waktunya berkisar antara 40 minggu dan biasanya dikatakan bayi itu sehat. Dan berat badan bayi sehat berkisar antara 2.500 gram sampai 4.000 gram. Bayi prematur adalah bayi yang lahir belum waktunya sehingga memerlukan suhu panas yang stabil yaitu pada batas normal 290C sampai dengan 370C. Keseimbangan panas yang lama ini menurut hasil penelitian tergantung dari berbagai faktor yaitu :
1. Suhu udara sekitarnya
2. Kekuatan arus sekitarnya

Menurut Evelyn C dalam buku Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis penyebab bayi yang lahir prematur ini, secara garis besar disebabkan oleh 2 faktor, yaitu :

1. Faktor Ibu
a. Adanya penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan yang diderita oleh sang ibu.
b. Usia dari sang ibu yang relatif lebih muda, angka kelahiran prematur yang tinggi yang dialami oleh sang ibu yang berumur dibawah 20 tahun.
c. Keadaan sosial ekonomi yang lemah sangat berperan terhadap kelahiran prematur.

2. Faktor Janin
Kelahiran multiple (kembar) umumnya mengakibatkan lahirnya bayi dengan berat badan yang rendah. Agar bayi prematur tersebut dapat terus hidup seperti bayi-bayi normal lainnya, maka perlu diberikan perawatan khusus dengan memasukannya kedalam inkubator serta memberikan suhu ruang yang normal dan stabil serta mengisolasi bayi agar terhindar dari berbagai macam penyakit karena bayi prematur sangat rentan terhadap penyakit.

Terapi Sinar (Fototerapi)

Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal. Dengan fototerapi, bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga berupaya menjaga kadar bilirubin tidak terus meningkat sehingga menimbulkan resiko.

Sinar yang digunakan pada fototerapi berasal dari sejenis lampu neon dengan panjang gelombang 420 - 470 nm. Lampu yang digunakan terdiri dari beberapa buah yang disusun paralel. Di bawah lampu ada sebuah kaca flexy glass yang berfungsi meningkatkan energi sinar sehingga intensitasnya lebih efektif.

Meski relative efektif, tetap waspada terhadap dampak fototerapi. Ada kecenderungan bayi mengalami dehidrasi karena malas minum. Sementara, proses pemecahan bilirubin justru akan meningkatkan pengeluaran cairan empedu ke organ usus. Akibatnya, gerakan peristaltic usus meningkat dan menyebabkan diare. Untuk menghindari terjadinya dehidrasi dan diare, orang tua tetap memberikan ASI pada bayi.

Komplikasi Fototerapi Pada Bayi

Setiap cara pengobatan selalu akan disertai oleh efek samping di dalam penggunaan terpi sinar, penelitian yang dilakukan selama ini tidak memperlihatkan hal yang dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang bayi. Baik komplikasi segera maupun efek lanjut yang terlihat selama ini bersifat sementara yang dapat dicegah atau ditanggulangi dengan memperhatikan tata cara penggunaan terapi sinar yang telah dijelaskan di atas.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada terapi sinar antara lain :
1. Terjadi dehidrasi karena pengaruh sinar lampu biru dan mengakibatkan peningkatan insensible water loss (penguapan cairan). Pada BBLR kehilangan cairan dapat meningkat 2-3 kali lebih besar.
2. Frekuensi defeksi meningkat sebagai akibat meningkatnya bilirubin indirek dalam cairan empedu dan meningkatkan peristaltik usus.
3. Timbul kelainan kulit sementara pada daerah yang terkena sinar (berupa kulit kemerahan) tetapi akan hilang jika terapi selesai.
4. Gangguan retina jika mata tidak ditutup.
5. Kenaikan suhu akibat sinar lampu jika hal ini terjadi sebagian lampu dimatikan, terapi diteruskan jika suhu terus naik, lampu semua dimatikan sementara bayi dikompres dingin dan berikan ekstra minum.

Rabu, 03 Juni 2015

Tranduser Ultrasonografi

Transduser merupakan bagian terpenting dari peralatan USG karena dari alat ini gelombang ultrasound dihasilkan melalui zat yang bersifat piezoelectric. Suatu benda dikatakan mempunyai sifat piezoelectric apabila ketika bergetar menghasilkan listrik. Tranduser ultrasonografi mengubah sinyal listrik menjadi gelombang ultrasound, dan mengubah gelombang ultrasound menjadi sinyal listrik.
Di dalam sebuah transduser bisa terdapat lebih dari 64 buah elemen kristal piezo (tebalnya kurang dari 1 mm) yang tersusun berderet-deret. Elemen tersebut berfungsi menghasilkan getaran ultrasound dan menangkap getaran gema suara yang kembali yang kemudian diubah menjadi impuls listrik dan diubah ke dalam bentuk gambar di layar monitor. Bentuk penjejak yang paling sering dijumpai dalam bidang diagnostik ultrasound adalah yang memiliki elemen ganda (multi-element transducer array) yang sanggup menghasilkan gambar USG real-time. Sensor piezoelektrik akan mengubah pergeseran frekuensi gelombang suara 1 – 3 MHz yang dipancarkan melalui transmitter pada jaringan tubuh dan kemudian gelombang tersebut dipantulkan (direfleksikan) oleh jaringan dan akan diterima oleh receiver dan selanjutnya diteruskan ke prosessor.
Sensor piezoelektrik terdiri dari bagian seperti housing, clip-type spring, crystal, dan seismic mass. Prinsipnya yakni ketika frekuensi energi akustikyang dipantulkan diterapkan, maka clip-type spring yang terhubung dengan seismic mass akan menekan crystal, karena energi akustik tersebut disertai oleh gaya luar sehingga crystal akan mengalami ekspansi dan kontraksi pada frekuensi tersebut. Ekspansi dan kontraksi tersebut mengakibatkan lapisan tipis antara crystal dengan housing akan bergetar. Getaran dari crystal tersebut akan menghasilkan sinyal berupa tegangan yang nantinya akan diteruskan ke prosesor. 

Display Mode Ultrasonografi

Echo dalam jaringan dapat diperlihatkan dalam bentuk :
a.       A – Mode L
Dalam sistem ini, gambar yang berupa defleksi vertikal pada osiloskop. Besar amplitudo setiap defleksi sesuai dengan energi echo yang diterima transducer.
b.      B – Mode
Pada layar monitor (screen) echo nampak sebagai suatu titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas echo yang dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa penampang irisan tubuh, cara ini disebut B Scan.
c.       M – Mode
Alat ini biasanya digunakan untuk memeriksa jantung. Tranducer tidak digerakkan. Disini jarak antara transducer dengan organ yang memantulkan echo selalu berubah, misalnya jantung dan katubnya.

Jenis Pemeriksaan Ultrasonografi

Sesuai dengan perkembangan teknologi, Ultrasonografi mempunyai 4 jenis pemeriksaan, yaitu sebagai berikut :
1.      USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sehingga sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2.      USG 3 Dimensi          
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar). 
3.      USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4.      USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
a.       Tonus (gerak janin).
b.      Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
c.       Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
d.      Doppler arteri umbilikalis.
e.       Reaktivitas denyut jantung janin.

Template by:

Free Blog Templates