Kamis, 04 Juni 2015

Semboyan KampusKu

UNRIYO (Universitas Respati Yogyakarta) memiliki semboyan :

"BRIGHT CAMPUS"

Brilliant (cemerlang)
Reliable (dapat diandalkan)

Independent (mandiri)
G
lorious (mulia)
H
opeful (penuh harapan
Trustworthy (terpercaya)


RESPATI

R ajin
E xploratif
S erius
P enguatan
A ktif
T ime Management
I mpian

Bayi Prematur

Pengertian bayi prematur adalah bayi yang lahir belum waktunya. Bayi yang lahir prematur ini biasanya yang lahir dalam waktu 37 minggu atau kurang dari pada waktunya sehingga bayi prematur itu akan mengakibatkan antara lain ; berat bayi kurang dari semestinya, kulit akan tampak keriput dan berwarna merah, daya hisap lemah sehingga belum bisa menghisap asi, kuku belum melewati ujung jari dan pernapasan lemah, otot-otot lunak. Hal-hal ini yang menyebabkan angka kematian bayi yang lahir prematur cukup tinggi.

Sedangkan bayi yang lahir normal atau tepat waktunya berkisar antara 40 minggu dan biasanya dikatakan bayi itu sehat. Dan berat badan bayi sehat berkisar antara 2.500 gram sampai 4.000 gram. Bayi prematur adalah bayi yang lahir belum waktunya sehingga memerlukan suhu panas yang stabil yaitu pada batas normal 290C sampai dengan 370C. Keseimbangan panas yang lama ini menurut hasil penelitian tergantung dari berbagai faktor yaitu :
1. Suhu udara sekitarnya
2. Kekuatan arus sekitarnya

Menurut Evelyn C dalam buku Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis penyebab bayi yang lahir prematur ini, secara garis besar disebabkan oleh 2 faktor, yaitu :

1. Faktor Ibu
a. Adanya penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan yang diderita oleh sang ibu.
b. Usia dari sang ibu yang relatif lebih muda, angka kelahiran prematur yang tinggi yang dialami oleh sang ibu yang berumur dibawah 20 tahun.
c. Keadaan sosial ekonomi yang lemah sangat berperan terhadap kelahiran prematur.

2. Faktor Janin
Kelahiran multiple (kembar) umumnya mengakibatkan lahirnya bayi dengan berat badan yang rendah. Agar bayi prematur tersebut dapat terus hidup seperti bayi-bayi normal lainnya, maka perlu diberikan perawatan khusus dengan memasukannya kedalam inkubator serta memberikan suhu ruang yang normal dan stabil serta mengisolasi bayi agar terhindar dari berbagai macam penyakit karena bayi prematur sangat rentan terhadap penyakit.

Terapi Sinar (Fototerapi)

Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal. Dengan fototerapi, bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga berupaya menjaga kadar bilirubin tidak terus meningkat sehingga menimbulkan resiko.

Sinar yang digunakan pada fototerapi berasal dari sejenis lampu neon dengan panjang gelombang 420 - 470 nm. Lampu yang digunakan terdiri dari beberapa buah yang disusun paralel. Di bawah lampu ada sebuah kaca flexy glass yang berfungsi meningkatkan energi sinar sehingga intensitasnya lebih efektif.

Meski relative efektif, tetap waspada terhadap dampak fototerapi. Ada kecenderungan bayi mengalami dehidrasi karena malas minum. Sementara, proses pemecahan bilirubin justru akan meningkatkan pengeluaran cairan empedu ke organ usus. Akibatnya, gerakan peristaltic usus meningkat dan menyebabkan diare. Untuk menghindari terjadinya dehidrasi dan diare, orang tua tetap memberikan ASI pada bayi.

Komplikasi Fototerapi Pada Bayi

Setiap cara pengobatan selalu akan disertai oleh efek samping di dalam penggunaan terpi sinar, penelitian yang dilakukan selama ini tidak memperlihatkan hal yang dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang bayi. Baik komplikasi segera maupun efek lanjut yang terlihat selama ini bersifat sementara yang dapat dicegah atau ditanggulangi dengan memperhatikan tata cara penggunaan terapi sinar yang telah dijelaskan di atas.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada terapi sinar antara lain :
1. Terjadi dehidrasi karena pengaruh sinar lampu biru dan mengakibatkan peningkatan insensible water loss (penguapan cairan). Pada BBLR kehilangan cairan dapat meningkat 2-3 kali lebih besar.
2. Frekuensi defeksi meningkat sebagai akibat meningkatnya bilirubin indirek dalam cairan empedu dan meningkatkan peristaltik usus.
3. Timbul kelainan kulit sementara pada daerah yang terkena sinar (berupa kulit kemerahan) tetapi akan hilang jika terapi selesai.
4. Gangguan retina jika mata tidak ditutup.
5. Kenaikan suhu akibat sinar lampu jika hal ini terjadi sebagian lampu dimatikan, terapi diteruskan jika suhu terus naik, lampu semua dimatikan sementara bayi dikompres dingin dan berikan ekstra minum.

Rabu, 03 Juni 2015

Tranduser Ultrasonografi

Transduser merupakan bagian terpenting dari peralatan USG karena dari alat ini gelombang ultrasound dihasilkan melalui zat yang bersifat piezoelectric. Suatu benda dikatakan mempunyai sifat piezoelectric apabila ketika bergetar menghasilkan listrik. Tranduser ultrasonografi mengubah sinyal listrik menjadi gelombang ultrasound, dan mengubah gelombang ultrasound menjadi sinyal listrik.
Di dalam sebuah transduser bisa terdapat lebih dari 64 buah elemen kristal piezo (tebalnya kurang dari 1 mm) yang tersusun berderet-deret. Elemen tersebut berfungsi menghasilkan getaran ultrasound dan menangkap getaran gema suara yang kembali yang kemudian diubah menjadi impuls listrik dan diubah ke dalam bentuk gambar di layar monitor. Bentuk penjejak yang paling sering dijumpai dalam bidang diagnostik ultrasound adalah yang memiliki elemen ganda (multi-element transducer array) yang sanggup menghasilkan gambar USG real-time. Sensor piezoelektrik akan mengubah pergeseran frekuensi gelombang suara 1 – 3 MHz yang dipancarkan melalui transmitter pada jaringan tubuh dan kemudian gelombang tersebut dipantulkan (direfleksikan) oleh jaringan dan akan diterima oleh receiver dan selanjutnya diteruskan ke prosessor.
Sensor piezoelektrik terdiri dari bagian seperti housing, clip-type spring, crystal, dan seismic mass. Prinsipnya yakni ketika frekuensi energi akustikyang dipantulkan diterapkan, maka clip-type spring yang terhubung dengan seismic mass akan menekan crystal, karena energi akustik tersebut disertai oleh gaya luar sehingga crystal akan mengalami ekspansi dan kontraksi pada frekuensi tersebut. Ekspansi dan kontraksi tersebut mengakibatkan lapisan tipis antara crystal dengan housing akan bergetar. Getaran dari crystal tersebut akan menghasilkan sinyal berupa tegangan yang nantinya akan diteruskan ke prosesor. 

Display Mode Ultrasonografi

Echo dalam jaringan dapat diperlihatkan dalam bentuk :
a.       A – Mode L
Dalam sistem ini, gambar yang berupa defleksi vertikal pada osiloskop. Besar amplitudo setiap defleksi sesuai dengan energi echo yang diterima transducer.
b.      B – Mode
Pada layar monitor (screen) echo nampak sebagai suatu titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas echo yang dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa penampang irisan tubuh, cara ini disebut B Scan.
c.       M – Mode
Alat ini biasanya digunakan untuk memeriksa jantung. Tranducer tidak digerakkan. Disini jarak antara transducer dengan organ yang memantulkan echo selalu berubah, misalnya jantung dan katubnya.

Jenis Pemeriksaan Ultrasonografi

Sesuai dengan perkembangan teknologi, Ultrasonografi mempunyai 4 jenis pemeriksaan, yaitu sebagai berikut :
1.      USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sehingga sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2.      USG 3 Dimensi          
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar). 
3.      USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4.      USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
a.       Tonus (gerak janin).
b.      Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
c.       Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
d.      Doppler arteri umbilikalis.
e.       Reaktivitas denyut jantung janin.

Rekonstruksi Citra (Image Reconstruction)

Operasi ini bertujuan untuk membentuk ulang objek dari beberapa citra hasil proyeksi.  Operasi rekonstruksi citra banyak digunakan dalam bidang medis. Contohnya adalah foto rontgen dengan sinar X digunkan untuk membentuk ulang gambar organ tubuh. Pengolahan citra mempunyai aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan antara lain sebaga berikut :
1.      Bidang Militer
a.       Mengenali sasaran peluru kendali melalui sensor visual.
b.      Teropong malam hari (night vision)
2.      Bidang Medis / Kedokteran
a.       Mendeteksi retak/patah tulang dengan CT Scan.
b.      Rekonstuksi foto janin (USG).

c.       Mendeteksi kanker (kanker otak)

Dampak Penggunaan Ultrasonografi

Sejumlah wanita berpendapat, pemeriksaan USG yang terlampau sering dapat menyebabkan kerusakan janin dalam kandungan. Akhirnya, ketika menjalani kehamilan, mereka hanya bersedia sekali atau dua kali menjalani pemeriksaan USG.Sebenarnya, anggapan tersebut keliru. Menurut sejumlah studi eksperimental pada manusia dan hewan yang dilakukan di manca negara, tak pernah ditemukan efek negatif akibat penggunaan USG. Sementara, dalam situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), disebutkan bahwa USG baru berakibat negatif jika telah dilakukan sebanyak 400 kali.

USG memang tak berbahaya buat janin. Sebab, USG tak mengeluarkan radiasi gelombang suara yang bisa berpengaruh buruk pada otak si jabang bayi. Hal ini berbeda dengan penggunaan sinar rontgen. Dampak yang timbul dari penggunaan USG hanya efek panas yang tak berbahaya bagi ibu maupun bayinya. Pada kepentingan tertentu, misalnya kehamilan resiko tinggi, seharusnya sang ibu semakin sering menjalani pemeriksaan USG. Tujuannya, agar cepat terdeteksi jika ada perkembangan yang tak dikehendaki. Misalnya, pada kasus bayi kembar, jika tanpa USG, tidak dapat diketahui dan dideteksi apakah bayi yang satu dapat makan, sementara yang satu lagi tidak. Memang tidak bisa dideteksi, kecuali mempunyai kemampuan supranatural.

Resolusi Citra Ultrasonografi

Terdapat 4 komponen resolusi citra yakni : resolusi spasial / lateral, resolusi axial, resolusi kontras, dan resolusi elevational. Resolusi spasial / lateral didefinisikan sebagai kemampuan membedakan dua objek yang berdekatan dan pada kedalaman yang sama. Resolusi spasial berhubungan dengan kualitas dari seberapa detail citra yang mampu dihasilkan USG. Resolusi axial adalah jarak minimum dua objek yang berdekatan dan paralel dengan gelombang datang yang masih mampu dibedakan oleh sistem USG dan mampu dihasilkan citranya dengan baik. Sedangkan resolusi kontras adalah kemampuan alat USG untuk dapat membedakan gradiasi warna abu abu dari beberapa objek. Resolusi eleavational adalah kemampuan alat USG untuk dapat menghasilkan citra yang mampu membedakan potongan dan dimensi dari ketebalan obyek yang diamati.

Fungsi Ultrasonografi

Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi digunakan oleh dokter spesialis kandungan untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat ultrasonografi digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan. Bentuk penggunaan klinis ultrasonografi antara lain : Menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut dan pelvis, Membedakan kista dengan massa yang solid, Mempelajari pergerakan organ (jantung, aorta, vena kafa), maupun pergerakan janin dan jantungnya, Pengukuran dan penentuan volume massa organ tubuh. Pengukuran aneurisma arterial, fetal sefalometri, menentukan kedalaman dan letak suatu massa untuk bioksi. Menentukan volume massa ataupun organ tubuh tertentu (misalnya buli-buli, ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus, dan lain-lain), Bioksi jarum terpimpin. Arah dan gerakan jarum menuju sasaran dapat dimonitor pada layar USG, Menentukan perencanaan dalam suatu radioterapi. Berdasarkan besar tumor dan posisinya, dosis radioterapi dapat dihitung dengan cepat. Selain itu setelah radioterapi, besar dan posisi tumor dapat    pula diikuti, Mendiagnosis berbagai kelainan pada pembuluh darah seperti arteri karotis, penyumbatan dinding  arteri (USG Doppler).
·        

Komponen Ultrasonografi (USG)

Komponen komponen yang menjadi bagian dari Ultrasonografi adalah sebagai berikut :
1.      Tranduser
Tranduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2.      Monitor
Monitor digunakan untuk menampilkan hasil dari pemeriksaan Ultrasonografi.
3.      Mesin USG

Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPU-nya USG sehingga dalam CPU USG terdapat komponen komponen yang hampir sama seperti pada CPU pada PC.

Proses Pencitraaan USG

Tahapan awal pencitraan dimulai tahapan pembentukan gelombang ultrasound oleh rangkaian pulsa transmitter dengan cara mengirim tegangan listrik ke bagian transduser yang berfungsi pembentukan gelombang ultrasound. Komponen ini juga berpengaruh terhadap pengaturan laju transmisi pulsa yang disebut pulse repetition frequency (prf), amplitudo pulsa dan pulse repetition period (prp). Gambar 3.1 merupakan skema desain pencitraan pesawat USG.


Transduser tahapan berikutnya mengirim gelombang ultrasound ke tubuh pasien, sebagian gelombang ultrasound direfleksikan yang merupakan echo nantinya diolah menjadi gambar dan diterima receiver transduser. Signal echo yang dihasilkan diatur agar mempunyai magnitude yang sama baik di permukaan atau echo yang berasal dari dalam oleh bagian swept gain compensation.
Komponen lain bagian receiver adalah rejection atau dikenal dengan istilah threshold atau suppression yang berfungsi menekan signal echo yang lemah yang tidak mempunyai kontribusi terhadap citra justru nantinya menimbulkan noise yang dapat menurunkan kualitas citra. Bagian log compression merupakan komponen yang berfungsi proses untuk mengurangi dynamic range (jumlah total signal echo paling tinggi sampai paling rendah). Semakin lebar dynamic range semakin banyak skala gray scale (skala keabu-abuan).

Osilator menghasilkan frekuensi resonansi untuk menggerakkan transduser mengirimkan dan memberikan frekuensi sinyal yang sama ke demodulator. Demodulator ini akan mengubah tegangan positif ke negatif yang berfungsi untuk smoothing atau memperhalus tegangan.

Lima Tempat Wisata Asik Di Pulau Kalimantan

Libur panjang tidak harus melulu di Pulau Jawa, masih banyak tempat wisata asyik yang ada di luar Jawa, seperti Kalimantan. Bingung menentukan tempat wisata? Berikut adalah 5 tempat wisata asyik di Kalimantan.

1. Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur

Inilah surga diving kedua di Indonesia, setelah Raja Ampat yang menjadi buah bibir banyak orang pada tahun 2011, yaitu Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur. Kepulauan ini terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Jadi, jangan lupa untuk menyelam, karena Anda akan disuguhkan dengan aneka terumbu karang dan ikan-ikan cantik.

Kepulauan Derawan terdiri dari beberapa pulau kecil. Pulau yang paling sering dikunjungi wisatawan adalah Pulau Kakaban. Para penyelam dari dalam dan luar negeri berlomba-lomba untuk bertemu dengan penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia mydas) yang tengah asyik berenang di laut.

Selain itu, tempat yang tidak boleh dilewatkan bila berkunjung ke tempat ini adalah Danau Kakaban yang merupakan laguna. Danau ini terbentuk dari air laut yang terjebak di dalam pulau selama ratusan tahun dan bercampur dengan air hujan. Jika bertandang ke danau ini, Anda bisa melihat ubur-ubur yang berenang terbalik, tentakelnya di atas. Danau seperti ini hanya ada dua di dunia, koleganya ada di Uganda, yaitu Danau Victoria.

2. Martapura, Kalimantan Selatan

Kalau membicarakan Martapura, tak bisa lepas dari batu permata. Ya, tempat ini memang menjadi lokasi utama para wisatawan yang memiliki hobi berburu batu permata dan intan. Nah, untuk Anda para pecinta batu mulia dan aneka hasil olahannya, bisa datang langsung ke sentra perdagangan batu intan permata. Di Martapura, ada dua pusat perdagangan hasil olahan batu permata, yaitu Pasar Batu dan Pasar Cahaya Bumi Selamat.

Saat mengunjungi Pasar Batu dan Pasar Cahaya Bumi Selamat, Anda bisa menemukan ada banyak toko-toko yang menjual aneka hasil kerajinan batu permata. Mulai dari gelang, cincin, kalung dan anting bisa Anda temukan di pasar ini. Pengunjung pun bebas memilih toko mana yang akan dimasuki. Lebih asyik lagi, bila Anda jago menawar, harga yang didapatkan pun bisa cukup murah. Tak hanya batu permata, pasar ini juga menjual sasirangan, kain khas Kalsel.

3. Pasar terapung, Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Jalan-jalan ke Kalimantan kurang lengkap bila tidak datang ke pasar terapung di Sungai Kuin. Pasar yang menjadi ciri khas Kalimantan Selatan ini bisa Anda temui tak jauh dari pusat Kota Banjarmasin. Sesampainya di tepian sungai, jukung akan menjemput Anda untuk mengelilingi sungai. Ada dua paket yang ditawarkan, yaitu paket berkeliling sungai dan paket keliling sekaligus mengunjungi Pulau Kembang.

Waktu terbaik untuk mengunjungi pasar terapung adalah subuh. Saat subuh, pasar masih dipenuhi dengan perahu-perahu yang menjajakan barang. Mulai dari bahan makanan hingga perlengkapan dapur, bahkan sekolah ada di pasar ini. Jangan lupa untuk mencicipi sarapan khas Banjarmasin, soto Banjar. Rasakan sensasi seru menikmati soto di atas perahu yang bergoyang. Masih di Sungai Kuin, ada Pulau Kambang yang menjadi habitat monyet. Jika beruntung, para pelancong bisa bertemu bekantan, si monyet idung panjang.

4. Taman Bukit Bougenville, Singkawang, Kalimantan Barat

Ini kawasan wisata yang tak kalah seru di Kalimantan Barat, Taman Bougenville. Taman Bougenville adalah sebuah taman yang didominasi oleh bunga bougenville. Tak tanggung-tanggung, aneka bougenville yang ditanam berasal dari dalam dan luar negeri. Terhitung ada sekitar 46 spesies bunga bougenville di taman ini. Meski didominasi bougenville, pengunjung yang datang tetap bisa melihat aneka bunga lain yang ada seperti, aglonema, antorium dan berbagai jenis anggrek.

Selain aneka bunga cantik, Taman Bougenville juga menyediakan fasilitas asyik lainnya, seperti kolam renang mini, area super sejuk dan rumah kaca. Salah satu tempat favorit adalah hutan homogen. kawasan ini dipenuhi oleh rerimbunan pohon gaharu. Jika duduk di kawasan ini, Anda akan disuguhkan dengan udara yang super sejuk dan bebas polusi. Oleh karena itu, hutan homogen ini juga sering disebut dengan area super sejuk. 

5. Danau Sentarum, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat

Danau Sentarum merupakan danau musiman dan menjadi salah satu bagian dari Taman Nasional Danau Sentarum. Jika musim hujan tiba, Danau Sentarum akan tergenang air sedalam 6 hingga 14 meter. Air ini juga termasuk dari luapan sungai Kapuas dan aliran dari bukit sekitarnya. Namun pemandangan yang kontras akan muncul jika musim kemarau tiba. Saat itu 80% wilayah Danau Sentarum akan mengering. Pada saat inilah, masyarakat sekitar mudah memanen ikan-ikan penghuni danau.

Ada pemandangan langka yang bisa Anda saksikan saat berkunjung ke danau ini, yaitu panen madu lebah hutan. Taman Nasional Danau Sentarum adalah salah satu surga bagi para birdwatcher. Di sini, Anda bisa melihat burung rangkong atau yang menjadi ikon masyarakat Dayak. Jika beruntung, Anda juga bisa melihat bekakak terbang rendah melewati speed boat. Burung mungil bersayap biru dan badannya yang kuning keemasan itu terbang dengan cantiknya

Pengertian dan Fungsi Rumah Sakit

Sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyediakan tempat untuk pasien rawat inap dalam jangka waktu tertentuRumah sakit juga fasilitas yang menawarkan serangkaian pelayanan kesehatan, sebagai sarana yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan, olah kebugaran, dan kegiatan penelitian yang terkait dengan kesehatanRumah sakit mempunyai beberapa fungsi, yaitu menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang medik dan non medik, pelayanan dan asuhan keperawatan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, pelayanan rujukan upaya kesehatan, administrasi umum dan keuangan.

Sasaran Manajemen Kebidanan

Bidan sesuai dengan perannya sebagai tenaga kesehatan memiliki kewajiban memberikan asuhan untuk menyelamatkan ibu dan anak dari gangguan kesehatan.Untuk melakukan asuhan tersebut digunakan metode pendekatan yang disebut dengan manajemen kebidanan.Metode dan pendekatan digunakan untuk mendalami permasalahan yang dialami oleh pasien atau klien dan kemudian merumuskan permasalahan tersebut, serta akhirnya mengambil langkah pencegahannya.

Permasalahan kesehtan ibu dan anak yang ditangani oleh bidan mutlak menggunakan metode dan pendekatan manajemen kebidanan.Sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab bidan, maka sasaran manajemen kebidanan ditujukan baik kepada individu ibu dan anak, keluarga maupun kelompok masyarakat.Manajemen kebidanan dapat di gunakan oleh bidan didalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan kesehatan ibu dan anak dalam lingkup dan tanggung jawabnya.

Manajemen kebidanan membantu proses berfikir bidan didalam melaksanakan asuhan dan pelayanan kebidanan. Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan kebidanan pada individu, akan tetapi dapat juga diterapkan didalam pelaksanaan pelayanan kebidanan yang ditujukan pada keluarga dan amsyarakat. Manajemen kebidanan mendorong bidan menggunakan cara yang teratur dan rasional, sehingga mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam memecahkan masalah pasien dan kliennya.Dan kemudian akhirnya tujuan mewujudkan kondisi ibu dan anak yang sehat, dapat dicapai.

Fisiologi Nyeri

Nyeri (rasa sakit) sebenarnya merupakan mekanisme perlindungan badan. Nyeri akan timbul bila mana terjadi kerusakan jaringan badan. dan nyeri menyebabkan individu beraksi atau menaggapinya dengan maksud menghilangkan stimulasi yang menyebabkan rasa nyeri. Kebanyakan penyakit yang diderita manusia menimbulkan nyeri, namun demikian lokalisaai suatu penyakit sering tidak sesuai dengan letak rasa nyeri yang dikeluhkan, oleh karena itu pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi nyeri perlu diketahui.
Kebanyakan lokalisasi nyeri yang disadari, diduga sebagai hasil stimulasi serentak pada reseptor taktil dan reseptor nyeri. Dengan demikian nyeri tipe tajam yang ah yang dihantarkan oleh serabut A delta (serabut saraf untuk taktil) dapat dilokalisasikan pada jarak antara 10-20 cm dari daerah stimulasi. Sebaliknya nyeri tumpul, yang dihantarkan oleh serabut tipe C, hanya dapat dilokalisasikan secara kasar di daerah yang luas.
Rasa nyeri dapat ditimbulkan oleh berbagai stimulasi listrik, mekanis, temperatur dan kimia. Stimulasi appun yang menimbulkan kerusakan jaringan badan akan menimbulkan rasa nyeri. Kerusakan jaringan akan melepaskan zat mediator nyeri seperti substansi P, ion K+, serotonin, prostaglandin, selanjutnya zat mediator nyeri tersebut merangsang reseptor nyeri. Zat kimia iritan seperti toksin kuman dan asam juga merangsang reseptor nyeri. Reseptor nyeri berupa akhiran saraf bebas disebut nociceptor yang berada di hampir seluruh seluruh bagian badan (intestine dan otak).
Tipe nyeri meliputi;
1. Nyeri tajam, nyeri cepat, atau nyeri tusuk
2. Nyeri tumpul, nyeri lambat, atau nyeri terbakar
Berdasarkan lokasinya, telah ditetapkan adanya tiga macam nyeri yaitu:
1. Nyeri somatik superficial, yaitu nyeri kulit atau mukosa somatik
2. Nyeri somatik dalam, yaitu pada otot, tendo, sendi dan fasia
3. Nyeri Viseral, nyeri pada organ viscera

SPSS (Statistical Package for the Social Science)

SPSS (Statistical Package for the Social Science)

SPSS (Statistical Package for the Social Science). Is a populer statistical paskcage that performs various statical data analyses.
Tanpa mempelajari metode penelitian dan konsep perhitungan statistik secara manual, penggunaan SPSS tidak akan menghasilkan hasil analisis statistik yang akurat.
ANILISIS DATA
-          Analisa deskriptif (univariabel), co : prevalensi anemia bumil di Kab. Bantul (variabel 1)
Contoh : hubungan sosial ekonomi dengan kejadian anemia (Variabel 2)
                Hubungan anemia dengan BBLR di Kab. Bantul (Variabel 2)

LANGKAH UNTUK MEMBUKA SPSS
-          Perbedaan excel dengan spss yaitu perbedaan nya bila excel bisa lagsung menulis data atau judul kolom tetapi kalo spss tidak.
Untuk SPP yaitu dengan cara :
-          Kiri bawah terdapat Data view (tampilan data)
 dan Variabel view (tampilan variabel) >> untuk membuat kerangka tabel (terdiri dari : name (tidak bisa memakai spasi keculi memakai _ ), type (terdapat pilihan selain numeric. Kita hanya memaki numeric (berupa angka) dan string (berupa huruf)), width (lebar maksimal), decimals (angka di belakang koma), label (untuk memberikan nama keterangan pada variabel), values (akan mucul value dan label dan di isi sesuai cousoner lalu klik add, setelah sudah akan muncul otomatis di data view, dan di data view hanya memasukan code nya saja)

-          Lalu untuk mengesave nya seperti biasa.

Faktor Fisik Kehamilan

Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan.  Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :
·         Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
·         Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya.
·         Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya.
·         Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak.
·         Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar.
·         Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun.  
Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat. 

Penatalaksanaan Asfiksia


1. Langkah awal
a. Mencegah kehilangan panas, termasuk menyiapkan tempat yang kering dan hangat untuk melakukan pertolongan.
b. Memposisikan bayi dengan baik, (kepala bayi setengah tengadah/sedikit ekstensi atau mengganjal bahu bayi dengan kain)
c. Bersihkan jalan nafas dengan alat penghisap yang tersedia Bersihkan jalan nafas dengan ketentuan sebagai berikut
1) Bila air ketuban jernih (tidak bercampur mekonium), hisap lendir pada mulut baru pada hidung.
2) Bila air ketuban bercampur dengan mekonium, mulai mengisap lendir setelah kepala lahir (berhenti seberi tar untuk menghisap lendir di mulut dan hidung). Bila bayi menangis, nafas teratur, lakukan asuhan bayi barn lahir normal. Bila bayi mengalami depresi, tidak menangis, lakukan upaya maksimal untuk membersihkan jalan nafas dengan jalan membuka mulut lebar-lebar dan menghisap lendir lebih dalam secara hati-hati.
3) Menilai bayi dengan melihat usaha nafas, denyut jari tung dan warna kulit kemerahan, lakukan asuhan bayi barn lahir normal. Bila bayi tidak menangis atau megap-megap, warna kulit biru atau pucat denyut jari tung kurang dan 100 xlme4it, lanjutkan langkah resusitasi.
2. Langkah resusitasi
a. Sebelumnya periksa dan lakukan bahwa alat resusitasi (baton resusitasi dan sungkup muka) telah tersedia dan berfungsi baik (lakukan test untuk baton dan sungkup muka)
b. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan sebelum memegang atau memeriksa bayi
c. Selimuti bayi dengan kain yang kering dan hangat kecuali muka dan dada bagian atas, kemudian letakkan pada alas dan lingkungan yang hangat.
d. Periksa ulang posisi bayi dan pastikan kepala berada dalam posisi tengadah
e. Letakkan sungkup melingkupi dagu, hidung dan mulut sehingga terbentuk semacam tautan sungkup dan wajah.
f. Tentukan balon resusitasi dengan dua jari atau dengan semua jari tangan (tergantung pada ukuran balon resusitasi)
g. Lakukan pengujian pertautan dengan melakukan ventilasi sebanyak dua kali dan periksa gerakan dinding dada
h. Bila pertautan baik ( tidak bocor) dan dinding dada mengembang maka lakukan ventilasi dengan menggunakan oksigen (bila tidak ada atau tersedia oksigen guna udara ruangan)
i. Perhatikan kecepatai ventilasi sekitar 40 kali per 60 detik, dengan tekanan yang tepat sambil melihat gerakan dada (naik turun) selama ventilasi.
j. Bila dinding dada tidak naik-turun dengan baik berarti ventilasi berjalan secara adekuat.
k. Bila dinding dada tidak naik, periksa ulang dan betulkan posisi bayi atau terjadi kebocoran lekatan atau tekanan ventilasi kurang
l. Lakukan ventilasi selama 2 x 30 detik atau 60 detik kemudian lakukan penilaian segera tentang upaya bernafas spontan dan warna kulit:
1) Bila frekwensi nafas normal (30-60 x/menit), hentikan ventilasi, lakukan kontak kulit ibu-bayi, lakukan asuhan normal bayi barn lahir (menjaga bayi tetap hangat, mulai memberikan ASI dm1 dan mencegah infeksi dan imunisasi)
2) Bila bayi belum bernafas spontan ulangi lagi ventilasi selama 2 x 30 detik atau 60 detik kemudian lakukan penilaian ulang.
3) Bila frekwensi nafas menjadi normal (30-60 x/menit) hentikan ventilasi lakukan kontak kulit it lakukan asuhan normal bayi barn lahir.
4) Bila bayi bernafas, tetapi terlihat retraksi dinding dada, lakukan ventilasi dengan menggunakan oksigen (bila tersedia)
5) Bila bayi tidak bernafas, megap-megap, teruskan bantuan pernafasan dengan ventilasi.
6) Lakukan penilaian setiap 30 detik dengan menilai usaha bernafas denyut jari tung dan warna kulit
7) Jika bayi tidak bernafas secara teratur setelah ventilasi 2-3 menit, rujuk ke fasilitas pelayanan perawatan bayi resiko tinggi.
8) Jika tidak ada nafas sama sekali dan tidak ada perbaikan frekwensi denyut jari tung bayi setelah ventilasi selama 20 menit, hentikan ventilasi, bayi dinyatakan meninggal (jelaskan kepada keluarga bahwa upaya pertolongan gagal) dan beri dukungan emosional pada keluarga.
(Rachimhadi et al :1997)

Template by:

Free Blog Templates