Nyeri (rasa sakit) sebenarnya merupakan mekanisme perlindungan
badan. Nyeri akan timbul bila mana terjadi kerusakan jaringan badan. dan nyeri
menyebabkan individu beraksi atau menaggapinya dengan maksud menghilangkan
stimulasi yang menyebabkan rasa nyeri. Kebanyakan penyakit yang diderita
manusia menimbulkan nyeri, namun demikian lokalisaai suatu penyakit sering
tidak sesuai dengan letak rasa nyeri yang dikeluhkan, oleh karena itu
pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi nyeri perlu diketahui.
Kebanyakan lokalisasi nyeri yang disadari, diduga sebagai hasil
stimulasi serentak pada reseptor taktil dan reseptor nyeri. Dengan demikian
nyeri tipe tajam yang ah yang dihantarkan oleh serabut A delta (serabut saraf
untuk taktil) dapat dilokalisasikan pada jarak antara 10-20 cm dari daerah
stimulasi. Sebaliknya nyeri tumpul, yang dihantarkan oleh serabut tipe C, hanya
dapat dilokalisasikan secara kasar di daerah yang luas.
Rasa nyeri dapat ditimbulkan oleh berbagai stimulasi listrik,
mekanis, temperatur dan kimia. Stimulasi appun yang menimbulkan kerusakan
jaringan badan akan menimbulkan rasa nyeri. Kerusakan jaringan akan melepaskan
zat mediator nyeri seperti substansi P, ion K+, serotonin, prostaglandin,
selanjutnya zat mediator nyeri tersebut merangsang reseptor nyeri. Zat kimia
iritan seperti toksin kuman dan asam juga merangsang reseptor nyeri. Reseptor
nyeri berupa akhiran saraf bebas disebut nociceptor yang berada di hampir
seluruh seluruh bagian badan (intestine dan otak).
Tipe nyeri meliputi;
1. Nyeri tajam, nyeri cepat, atau nyeri tusuk
2. Nyeri tumpul, nyeri lambat, atau nyeri terbakar
Berdasarkan lokasinya, telah ditetapkan adanya tiga macam nyeri
yaitu:
1. Nyeri somatik superficial, yaitu nyeri kulit atau mukosa somatik
2. Nyeri somatik dalam, yaitu pada otot, tendo, sendi dan fasia
3. Nyeri Viseral, nyeri pada organ viscera
0 komentar:
Posting Komentar